2021-12-222021-12-222020-04-01https://repository.stikes-alinsyirah.ac.id/handle/123456789/202Perubahan gaya hidup meningkatkan prevalensi sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala klinis meliputi rendahnya kadar HDL kolesterol, tingginya trigleserida, meningkatnya gula darah, meningkatnya tekanan darah dan obesitas sentral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Alat ukur yang digunakan adalah isian kuesioner dan lembar observasi.. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 50 orang responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dan diperoleh nilai p 0,018 < (p = 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan sindrom metabolik dengan nilai OR 4,330 kurangnya aktivitas memiliki peluang 4,330 kali mengalami sindrom metabolik. Aktivitas sedang sampai berat dapat membakar kalori lebih banyak sehingga penumpukan lemak tidak terjadiAktivitas fisikSindrom metabolikHubungan Aktivitas Fisik dengan Sindrom Metabolik pada Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi.