S1 Keperawatan
Permanent URI for this communityhttps://repository.stikes-alinsyirah.ac.id/handle/123456789/3
Browse
Browsing S1 Keperawatan by Title
Now showing 1 - 20 of 63
- Results Per Page
- Sort Options
Item EFEKTIFITAS KUNJUNGAN KEROHANIAN TERHADAP KECEMASAN PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIVE CARDIOLOGY CARE UNIT (ICCU) DI RS ISLAM IBNU SINA PEKANBARU(2019-04-01) SULASTRI, YESIPenyakit kardiovaskular atau Cardiovascular Disease (CVD) merupakan penyebab kematian utama di beberapa negara termasuk Indonesia. Pasien dengan penyakit kardiovaskular dapat jatuh dalam kondisi kritis dan kegawat daruratan yang mengancam kehidupan sehingga menimbulkan kecemasan. Kecemasan pasien terjadi akibat integritas fisiknya terancam sebagai akibat gangguan atau disabilitas fisiologis. Kecemasan akibat perubahan kondisi suatu penyakit dapat diminimalkan melalui pemenuhan kebutuhan spritual. Pendampingan spiritual dapat diberikan pada pasien dalam kondisi terminal dan kritis. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen. Metode penelitian ini menggunakan quasi experiment with control group. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru terhadap 30 responden (15 kontrol dan 15 eksperimen). Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi HRS-A. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan analisis T Dependent dan T Independent. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan rata-rata (mean) kecemasan sesudah perlakuan antara kelompok eksperimen dan kontrol di ruang ICCU rumah sakit islam ibnu sina pekanbaru dengan hasil p value = 0,000 (α < 0,05). Dan ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata (mean) kecemasan sebelum dan setelah dilakukan kunjungan kerohanian di ruang ICCU Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru dengan hasil p value = 0,000 (α < 0,05) dan Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi instansi kesehatan dapat diaplikasikan untuk dijadikan sebagai salah satu metode untuk menurunkan kecemasan pada pasien di ruang Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU).Item Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Komunikasi Terapeutik Dan Spritual Terhadap Kecemasan Pasien Preoperatif(2019-04-01) RawizaTindakan pembedahan akan memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien, seperti kecemaan preoperasi. Kecemasan dapat diakibatkan karena ketidaktahuan akan prosedur pembedahan yang akan mempengaruhi penyembuhan luka.Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan dengan pendekatan komunikasi teraupetik dan spiritual terhadap penurunan kecemasan pasien preoperatif. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimen, dengan rancangan yang digunakan adalah pre test, post test control group design. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2019. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien perioperatif di RSI Ibnu Sina Pekanbaru dengan jumlah sampel 32 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Alat ukur ssyang digunakan adalah skala HARS. Hasil uji independent sampel t-test menunjukkan p value (0,00) < α (0,05) maka hipotesis alternative (Ha) berarti secara statistik ada perbedaan yang bermakna rata-rata kecemasan sesudah (posttest) diberikan pendidikan kesehatan dengan pendekatan komunikasi teraupetik dan spiritual antara kelompok ontrol dan kelompok intervensi.Item Efektifitas Penyuluhan Kesehatan 6 Langkah hand hygiene dengan Forum Group Discussion Terhadap Perubahan Perilaku Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.(2019-04-01) Imelda, YozaInfeksi nasokomial atau yang lebih dikenal dengan Health Associated Infection (HAIs masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, selain itu juga menyebabkan lama masanya perawatan bagi pasien.Cara paling ampuh untuk mencegah infeksi nasokomial adalah Universal Precaution yang salah satunya adalah mencuci tangan pada saat melakukan kontak dengan pasien. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui efektifitas Penyuluhan Kesehatan 6 Langkah hand hygiene dengan Forum Group Discussion Terhadap Perubahan Perilaku Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan yang digunakan pretest, posttest control group design. Jumlah responden 30 orang dengan tekhnik pengambilan sampel purpose sampling. Penelitian dilaksanakan bulan November 2018 – Maret 2019. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan analisa uji T. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dengan perubahan perilaku (p value 0,009), adanya hubungan sikap dengan perubahan perilaku (p value 0,001) dan adanya hubungan praktik dengan perubahan perilaku keluarga pasien di RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi untuk lebih meningkatkan lagi penyuluhan kesehatan dengan Forum Group Discussion (FGD).Item FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN SURGICAL SAFETY CHEKLIST KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT DI RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU(2021-04-01) PAULDI, HUZMATERIKepatuhan Penerapan Surgical Safety Cheklist (SSC) dikamar Operasi sering kali menjadi permasalahan bagi tenaga keperawatan. Penerapan SSC di kamar operasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu pendidikan, pengetahuan, sikap, perilaku dan motivasi perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Cheklist Kamar Operasi Rumah Sakit di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Analitik dan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas sebagai perawat di Ruang Kamar rumah sakit yang ada di Rengat yang terdiri dari RSUD Indrasari Rengat sebanyak 20 orang dan RS. Kasih Ibu sebanyak 16 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 36 orang perawat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan pendekatan Sampling Jenuh (total sampling). Analisa data yang dilakukan menggunakan uji statistik adalah Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor pendidikan perawat dengan kepatuhan penerapan Surgical Safety Cheklist (SSC) (p value = 0,002), ada hubungan antara faktor pengetahuan perawat dengan kepatuhan penerapan Surgical Safety Cheklist (SSC) (p value = 0,034), ada hubungan antara faktor sikap perawat dengan kepatuhan penerapan Surgical Safety Cheklist (SSC) (p value = 0,048) dan ada hubungan antara faktor motivasi perawat dengan kepatuhan penerapan Surgical Safety Cheklist (SSC) (p value = 0,015). Diharapkan kepada pihak rumah sakit selalu aktif melakukan strategi program dalam upaya meningkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan Surgical Safety Cheklist (SSC) melalui peningkatna pengetahuan, sikap dan motivasi.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar Operating Prosedure (SOP) oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan(2021-04-01) Yulianti, ArdeniRumah sakit merupakan tempat kerja serta tempat berkumpulnya orang-orang sehat baik petugas, pengunjung dan orang-orang sakit (pasien) sehingga rumah sakit merupakan tempat kerja yang mempunyai risiko tinggi terhadap kesehatan dan juga karena kontak dengan agen penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum, instrumen tajam yang dapat berperan sebagai tranmisi berbagai penyakit. Salah satu upaya dalam rangka pemberian perlindungan tenaga kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di rumah sakit adalah dengan cara memberikan APD. Seorang perawat harus memperhatikan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja karena kepatuhan dalam penggunaan alat pelindung diri sebelum melakukan tindakan prosedur medis pada pasien merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar Operating Prosedure (SOP) oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan Maret 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan yang berjumlah 84 perawat dengan jumlah sampel 84 orang yang diambil dengan total sampling. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan pengetahuan (p value: 0,000), sikap (p value: 0,000), tindakan (p value: 0,000), komunikasi (p value: 0,000) serta pengawasan (p value: 0,000) dengan kepatuhan perawat dalam penggunaan APD Sesuai Standar Operating Prosedure (SOP) di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan. Disarankan pihak manajemen RSUD Teluk Kuantan untuk dapat mengadakan sosialisasi secara berkala terkait penggunaan APD dan membuat jadwal rutin untuk melaksanakan supervisi, evaluasi penggunaan APD sesuai SOP.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Fase Time Out Di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Di Teluk Kuantan(2021-04-01) Putra, Dedi EkaResiko kecelakaan sangat tinggi terjadi pada tindakan pembedahan apabila pelaksanaanya tidak sesuai standar prosedur operasional yang telah di tetapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Di Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Instalasi Bedah Sentral RSUD Teluk Kuantan dan RSIA Milano. Sampel diambil dengan teknik total sampling sebanyak 32 orang. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan perawat dalam kategori kurang yaitu sebanyak 16 orang (50,0%), mayoritas sikap perawat dalam kategori negatif yaitu sebanyak 20 orang (62,5%), mayoritas motivasi perawat dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 20 orang (62,5%) dan mayoritas kepatuhan perawat dalam kategori tidak patuh yaitu sebanyak 20 orang (62,5%). Ada hubungan pengetahuan (p value 0,014), sikap (p value 0,008), motivasi perawat (p value 0,000) dengan kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit di Teluk Kuantan dengan. Disarankan kepada RSUD Teluk Kuantan agar dapat melaksanakan pendidikan dan pelatihan lebih mendalam mengenai konsep patient safety terutama untuk perawat kamar bedah, sehingga ceklist keselamatan pasien di kamar bedah dapat dilaksanakan dengan baik.Item Faktor-faktor yang berhubungan dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi Dasar pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2021(2021-04-01) Irawan, Romi SiskoImunisasi merupakan upaya kesehatan bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Faktor-faktor pada ibu seperti pengetahuan baik, pendidikan tinggi, sikap yang baik serta jarak yang terjangkau sangat mempengaruhi ketepatan pemberian imunisasi dasar anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pemberian imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Pendekatan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 109 ibu yang mempunyai anak dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketepatan pemberian imunisasi (p value = 0,003), sementara variabel pendidikan tidak memiliki hubungan dengan nilai (p value = 0,003), variabel pendidikan nilai (p value = 0,070), variabel sikap nilai (p value = 0,356) dan variabel jarak (p value = 0,256). Disarankan pihak puskesmas tetap mempertahankan sosialisasi kepada masyarakat dengan menjalankan Promosi Kesehatan (Promkes) Serta Membuat Poster Atau Leflet.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi Pada Balita Di Puskesmas Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi(2021-04-01) Ningsih, Dewi RahayuImunisasi merupakan upaya kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam keefektifitas imunisasi adalah kelengkapan dan ketepatan terhadap jadwal imunisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pemberian imunisasi pada balita di Puskesmas Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Puskesmas Koto Rajo dengan jumlah sampel 130 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan Mayoritas pengetahuan responden dalam kategori baik (40,8%), sikap dalam kategori positif (66,2), keterjangkauan ke tempat pelayanan imunisasi dalam kategori terjangkau (66,2%), peran petugas kesehatan dalam kategori baik (67,7%) dan mayoritas ketepatan waktu imunisasi dalam kategori tepat waktu (62,3%). Adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pemberian imunisasi pada balita di Kabupaten Kuantan Singingi nilai p value <0,05. Disarankan kepada Puskesmas Koto Rajo untuk memberikan penyuluhan tentang pemberian imunisasi rutin lengkap.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Kelas I Dan 2 RSUD Teluk Kuantan(2021-04-01) Cahyadi, PapatPatient safety merupakan masalah kesehatan global yang sangat serius. Dalam beberapa tahun terakhir ini, negara-negara telah menyadari pentingnya patient safety. Penerapan manajemen keselamatan pasien di rumah sakit memegang peranan yang sangat penting dalam upaya mencegah atau meminimalkan terjadinya insiden keselamatan pasien yang bersifat merugikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat di Ruang Rawat Inap Kelas I Dan 2 RSUD Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasi. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Maret 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Ruang Rawat Inap (Ruang Interne, Ruang Bedah, Ruang Anak) dengan jumlah sampel 49 orang yang diambil dengan Disproportionate stratified random sampling. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan Perawat dalam kategori baik yaitu sebanyak 24 orang (49,0%), mayoritas sikap responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 24 orang (49,0%), mayoritas tingkat pendidikan responden adalah menengah yaitu sebanyak 36 orang (73,5%), mayoritas sarana keselamatan pasien dalam kategori memadai yaitu sebanyak 33 orang (67,3%) dan mayoritas penerapan sasaran keselamatan pasien dalam kategori baik yaitu sebanyak 24 orang (49,0%). Ada hubungan tingkat pengetahuan (p value 0,000), sikap (p value 0,009), pendidikan (p value 0,034) dan sarana dan prasarana (p value 0,000) dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada Perawat Ruang Rawat Inap Kelas 1 dan 2 RSUD Teluk Kuantan. Disarankan kepada RSUD Teluk Kuantan agar memotivasi perawat untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi sehingga pelaksanaan sasaran patient safety bisa terlaksana dengan baik dan memberikan sosialisasi kepada semua pihak untuk lebih memahami indikator sasaran patient safety.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Implant Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kampung Besar Kota(2021-04-01) Susanti, ErniKontrasepsi implant merupakan alat kontrasepsi yang sama-sama mempunyai efektivitas jangka panjang. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penggunaan kontrasepsi Implant antara lain pengetahuan, Ketersediaan Pelayanan KB, dan Dukungan Suami. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Implant Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kampung Besar Kota. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Observasional Analitik dan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) yang aktif menggunakan KB dan berada Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Besar Kota. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 155 orang WUS dengan menggunakan teknik Probability Sampling yang menggunakan pendekatan Cluster Sampling. Analisa data penelitian menggunakan Uji Statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi implant (p Value = 0,000), ada hubungan ketersediaan pelayanan kesehatan dengan penggunaan alat kontrasepsi implant (p Value = 0,000) dan ada hubungan dukungan suami dengan penggunaan alat kontrasepsi implant (p Value = 0,011). Diharapkan pihak puskesmas lebih aktif dalam melakukan supervisi dan pendampingan dalam meningkatkan penggunaan KB Implant.Item Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Terhadap Pencegahan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Inuman Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi(2021-04-01) Dhenis, KasmiraPneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia. Wilayah Kerja Puskesmas Inuman menjadi salah satu Puskesmas dengan balita penderita pneumonia tertinggi di Kuantan Singingi. Orang tua sangat berhubungan dalam menjaga kesehatan seorang anak, terutama Ibu. Ibu mempunyai peran besar dalam menjamin kelangsungan hidup anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu terhadap pencegahan pneumonia pada balita di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Inuman Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Inuman dengan jumlah sampel 182 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas umur responden dalam kategori 25-40 Tahun yaitu sebanyak 65,9%, memiliki pendidikan SLTA yaitu sebanyak 51,1% dan mayoritas responden bekerja yaitu sebanyak 73,6% mayoritas tingkat pengetahuan ibu Balita dalam kategori kurang yaitu sebanyak 57,7%, mayoritas sikap ibu Balita dalam kategori negatif yaitu sebanyak 64,8% dan mayoritas dukungan keluarga dalam kategori tidak didukung yaitu sebanyak 67,6%. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value: 0,000), sikap (p value: 0,000) dan dukungan keluarga (p value: 0,000) terhadap perilaku ibu terhadap pencegahan pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Inuman Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Disarankan kepada Puskesmas Inuman untuk dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pneumonia sehingga dapat mengurangi risiko penyabab pneumonia pada lingkungan.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 DI TEMPAT FASILITAS UMUM (TFU) WILAYAH KERJA UPTD KESEHATAN PUSKESMAS TELUK KUANTAN(2021-04-01) Silalahi, Gustina LindawatyCOVID 19 merupakan penyakit menular yang menjadi pandemi diseluruh negara termasuk di Indonesia. Salah satu tempat terjadinya penularan adalah Tempat Fasilitas Umum (TFU). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan penularan COVID 19 di Tempat Fasilitas Umum (TFU) wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Teluk Kuantan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh pemilik/pengelola Tempat Fasilitas Umum (TFU) di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Teluk Kuantan dengan jumlah sampel 88 orang dengan teknik sampel adalah total sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil analisis univariat dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden kurang baik dalam melakukan upaya pencegahan penularan COVID 19 yaitu sebanyak 59 (67,0%), memiliki pengetahuan baik sebanyak 75 (85,2%), sikap negatif sebanyak 53 (61,4%), dukungan tenaga kesehatan tinggi sebanyak 54 (61,4%) dan dukungan tokoh masyarakat rendah yaitu sebanyak 58 (65,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan pengetahuan (p 0,024), sikap (p 0,000), dukungan tenaga kesehatan (p 0,028) dengan upaya pencegahan penularan COVID 19 dan tidak ada hubungan dukungan tokoh masyarakat (p 0,105) dengan upaya pencegahan penularan COVID 19. Hasil penelitian merekomendasikan kepada UPTD Kesehatan Puskesmas Teluk Kuantan untuk dapat secara kontinyu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap tempat fasilitas umum dalam melakukan upaya pencegahan COVID 19.Item Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Mendapatkan Hemodialisis Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru(2019-04-01) Saputera, JakaHemodialisis dapat memperpanjang usia tanpa batas yang jelas, tindakan ini tidak akan mengubah perjalanan alami penyakit ginjal dan juga tidak akan mengembalikan seluruh fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang mendapatkan hemodialisis di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di ruangan Hemodialisa dengan 30 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,009), faktor umur mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,024), faktor pendidikan mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,045), faktor pekerjaan mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,047), faktor status perkawinan tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,660), dan faktor lama menjalani mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mendapatkan hemodialisis ( p value = 0,048). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi rumah sakit untuk lebih memperhatikan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang caring dan memfasilitasi kenyamanan pasien dalam menjalani terapi.Item Hubungan Aktivitas Fisik dengan Sindrom Metabolik pada Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi.(2020-04-01)Perubahan gaya hidup meningkatkan prevalensi sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala klinis meliputi rendahnya kadar HDL kolesterol, tingginya trigleserida, meningkatnya gula darah, meningkatnya tekanan darah dan obesitas sentral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Alat ukur yang digunakan adalah isian kuesioner dan lembar observasi.. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 50 orang responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dan diperoleh nilai p 0,018 < (p = 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan sindrom metabolik dengan nilai OR 4,330 kurangnya aktivitas memiliki peluang 4,330 kali mengalami sindrom metabolik. Aktivitas sedang sampai berat dapat membakar kalori lebih banyak sehingga penumpukan lemak tidak terjadiItem Hubungan Antara Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dan Perilaku Pencegahan Medication Error Di IGD RSUD Teluk Kuantan(2021-04-01) Anita, SepturiPemberian obat merupakan salah satu tanggung jawab perawat yang paling penting. Kesalahan pengobatan (medication error) adalah suatu kegagalan dalam pengobatan yang memiliki potensi membahayakan pasien dalam proses pengobatan ataupun perawatan sesuai dengan dampak klinisnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat tentang patient safety dan perilaku pencegahan medication error di IGD RSUD Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 30 perawat dengan teknik total sampling. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dalam kategori baik yaitu sebanyak 17 orang (56,7%) dan mayoritas perilaku pencegahan medication error dalam kategori baik sebanyak 16 orang (53,3%). Ada hubungan pengetahuan perawat tentang patient safety dan perilaku pencegahan medication error di IGD RSUD Teluk Kuantan (p value: 0,005 ; α 0,05). Disarankan kepada RSUD Teluk Kuantan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan melalui sosialisasi tentang patient safety dan pencegahan medical error atau dengan mengadakan pelatihan atau seminar untuk meningkatkan pendidikan perawat.Item Hubungan Beban Kerja Dan Shif Kerja Perawat Dengan Penerapan Standart Operational Prosedure (SOP) Pasien Resiko Jatuh Di Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan(2021-04-01) Kurniati, TitikRumah Sakit pada saat ini diwajibkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, salah satunya melalui sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Salah satu SKP yang menjadi pencapaian rumah sakit saat ini yaitu pengurangan pasien jatuh. Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan SOP bisa disebabkan beberapa faktor antara lain beban kerja dan shif kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja dan shif kerja perawat dengan penerapan Standart Operational Prosedure (SOP) Pasien Resiko Jatuh Di Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Maret 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap Bedah dan Interne RSUD Teluk Kuantan dengan jumlah sampel 32 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas beban kerja perawat dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 12 orang (37,5%), mayoritas shif kerja perawat dalam kategori Baik yaitu sebanyak 23 orang (71,9%) dan mayoritas penerapan Standart Operational Prosedure (SOP) pasien resiko jatuh yaitu dalam kategori tidak diterapkan sebanyak 18 orang (56,3%). Ada hubungan beban kerja dan shif kerja perawat dengan penerapan Standart Operational Prosedure (SOP) pasien resiko jatuh di (p value: 0,005 p value: 0,045). Disarankan kepada RSUD Teluk Kuantan agar dapat dapat mengkaji keterbatasan ketersediaan alat untuk mendukung SOP pasien resiko jatuh seperti ketersediaan tempat tidur yang dilengkapi dengan bedside rail, melakukan sosialisasi secara berkala dalam penerapan SOP pasien resiko jatuh serta bekerjasama dengan Komisariat PPNI dalam meningkatkan pengetahuan perawat terhadap penerapan SOP pasien resiko jatuh.Item Hubungan Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS Syafira Pekanbaru(2018-04-01) Cahaya, NurPerawat yang diberi beban kerja berlebih dapat berdampak kepada penurunan tingkat kesehatan, motivasi kerja, kualitas pelayanan keperawatan, dan kegagalan melakukan tindakan pertolongan terhadap pasien. Faktor yang berpengaruh dalam risiko terjadinyapenurunan kinerjasalahsatunyayaitu beban kerjaberlebihdan tidak sesuai dengan staf/perawat yang tersedia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan beban kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Syafira Pekanbaru. Desain penelitian deskriptif corellation study dengan jumlah populasi sebanyak 63 orang dan sampel sebanyak 53 orang perawat. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa 19,6 % beban kerja tinggi dengan kinerja baik dan 80,4 % dengan kinerja tidak baik, sementara beban kerja rendah 85,7 % dengan kinerja baik dan 14,3 % dengan kinerja tidak baik, terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Syafira Pekanbaru (p=0,001<α=0,05). Diharapkan agar melakukan penelitian mengenai beban kerja dengan kinerja dengan desain berbeda, menambahkan factor dan variable lain seperti supervise kepala ruangan dan lain-lain. Kata Kunci : Beban Kerja, Kinerja, Perawat. Referensi : 39 buku, 47 jurnal (2008-2018)Item HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG(2020-04-01) Anis, WahyudiJumlah penderita gagal ginjal kronik di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2016 pasien baru yang menjalani hemodialisis 17.193 pasien menjadi 21.050 pasien pada tahun 2017, dengan pasien yang aktif atau rutin menjalani terapi hemodialisis pada tahun 2016 sebanyak 11.689 pasien menjadi 30.554 pasien pada tahun 2017. Tindakan hemodialisis dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik, tetapi selama proses hemodialisis pasien mengalami berbagai masalah psikososial, seperti depresi, merasa tidak berguna dan menjadi beban bagi keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Bangkinang yang berjumlah 60 pasien dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik sebanyak 31 responden (51,7%), memiliki kualitas hidup baik sebanyak 55 responden (91,7%), terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi hemodialisis, dari uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,001 < α (α = 0,05). Diharapkan keluarga lebih meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memberikan dukungan pada pasien dengan cara lebih sering mendampingi pasien pada saat menjalani terapi hemodialisisItem Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan(2021-04-01) Dina RKecemasan merupakan suatu respons emosional yang tidak menyenangkan, penuh kekhawatiran. Kecemasan sering terjadi saat situasi terutama menghadapi operasi. Respon psikologis yang terjadi akibat kecemasan memerlukan dukungan mental dari keluarga guna meningkatkan semangat hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi di RSUD Teluk Kuantan dengan jumlah sampel 39 orang yang diambil dengan Accidental Sampling. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas dukungan keluarga pasien pre operasi dalam kategori didukung yaitu sebanyak 24 orang (61,5%) dan mayoritas tingkat kecemasan pasien pre operasi dalam kategori sedang yaitu sebanyak 21 orang (53,8%). Ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan (p value: 0,006 ; α 0,05). Disarankan kepada RSUD Teluk Kuantan agar dapat mengoptimalkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien pre operasi yang mengalami kecemasan dengan memperhatikan aspek psikologi pasien pre operasi.Item Hubungan Faktor Fisik, Emosional dan Interpersonal Terhadap Tingkat Stres Keluarga Pasien di Ruang Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru(2019-04-01) Kartini, DianRuang ICU merupakan ruang perawatan untuk pasien sakit kritis yang memerlukan tindakan segera. Pasien kritis di ruang ICU memerlukan perawatan khusus sehingga dapat menimbulkan stres bagi keluarga pasien. Faktor penyebab stres keluarga ICU adalah faktor fisik, emosional, dan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor fisik, emosional, dan interpersonal terhadap tingkat stres keluarga pasien di ruang ICU Rumah Sakit Syafira. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif korrelatif. Sampel yang digunakan 28 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara komputerisasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar faktor fisik keluarga pasien di ruang ICU berada dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 15 orang (53,6%). Sebagian besar faktor emosional keluarga pasien di ruang ICU termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 16 orang (57,1%). Sebagian besar faktor interpersonal keluarga pasien di ruang ICU berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 16 orang (57,1%). Tingkat stres keluarga pasien di ruang ICU dalam kategori stres berat yaitu sebanyak 14 orang (50%). Ada hubungan antara faktor fisik (p value 0,00), emosional (p value 0,02) dan interpersonal (p value 0, 04) terhadap tingkat stres dalam keluarga pasien di ruang ICU di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.